6 Akibat Anak Kurang Kasih Sayang By: Bu ILA

0
550

Siapapun pasti membutuhkan kasih sayang, tak terkecuali anak usia dini yang berada pada masa emas perkembangan. Selama pertumbuhannya, anak akan mengalami berbagai pengalaman emosi yang menjadi pondasi perilaku dan sikap anak terhadap diri sendiri dan sosialnya.

Emosi dan perasaan adalah dua hal yang berbeda namun memiliki keterkaitan yang erat. Emosi berperan untuk memengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya. Sedangkan perasaan adalah pandangan subjektif anak, apa yang ada di dalam dirinya, pandangannya sebagai bentuk atau pengalaman emosi yang pernah diperolehnya.

Pada dasarnya, pondasi emosi yang sehat dibangun atas perlakuan orang di sekitar terhadap keberadaan diri anak, perasaan diterima dan disayang terutama oleh orangtua, guru, teman dan keluarga besar anak. Wujud awal dari perasaan ini adalah saat anak merasa diterima, dan orang-orang di sekitarnya yang menunjukkan kasih sayang yang nyata, baik melalui kata-kata, sentuhan dan pelukan.

Berbagai bentuk afeksi (kasih sayang, rasa kehangatan dan persahabatan) adalah kebutuhan dasar yang harus diperoleh anak agar ia dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, baik fisik maupun mentalnya.

Ketika anak yang pada masa pertumbuhannya (bahkan sejak anak berada di dalam kandungan ibu), kurang mendapatkan kasih sayang dari keluarganya, terkhusus orangtua. Maka anak akan mudah rapuh dan pastinya dapat membahayakan tumbuh kembangnya. Hal ini semakin diperparah jika orangtua, keluarga besar, guru dan teman menolak keberadaan anak dan memperlakukan anak dengan buruk.

Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kaku, bahkan mengalami gangguan perkembangan yang berakibat pada dirinya sendiri maupun bagi lingkungan sosial anak.

Berikut adalah akibat yang ditimbulkan jika anak kurang mendapatkan kasih sayang:

  1. Perkembangan fisik anak terlambat

Bukan hanya kurangnya asupan nutrisi dan gizi yang membuat perkembangan fisik anak terlambat. Kurangnya perhatian dan kasih sayang orangtua juga dapat menjadi faktor penyebab anak mengalami kendala dalam perkembangan fisiknya. Perhatian dalam bentuk sentuhan penuh kasih sayang seperti pelukan, kecupan atau belaian dapat mendorong perkembangan fisik dan otak anak. Ketika anak marah, stress dan depresi karena tidak mendapat perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Perasaan kecewa ini akan menghambat pengeluaran hormon pituitary, yaitu hormon yang sangat dibutuhkan untuk mengatur metabolisme tubuh dan perkembangan anak. Apabila hormon ini mengalami hambatan, secara otomatis akan berpengaruh pada perkembangan fisik anak.

  1. Gagap atau mengalami gangguan berbicara

Selain faktor pemicu anak gagap adalah kelainan pada kontrol motorik berbicara dan kelainan bawaan. Anak yang mengalami banyaknya tekanan emosional atau pengalaman traumatik, dapat menjadi salah satu penyebab anak menjadi gagap dan mengalami gangguan dalam berbicara.

  1. Sulit berkonsentrasi dan mudah teralih perhatiannya

Kesulitan konsentrasi pada anak dapat diindikasi bila perhatian anak mudah terpecah. Penyebabnya bisa karena faktor internal atau eksternal. Tekanan emosi yang dialami anak menjadi dasar atas gangguan lain pada perkembangan anak. Termasuk pada minimnya konsentrasi dan anak mudah sekali terpecah perhatiannya. Anak mudah merasa sedih, kecewa, kesal dan tidak mampu fokus terhadap satu hal.

  1. Kesulitan memiliki teman

Bibit ketidakpercayaan anak terhadap orang lain, berawal dari sikap lingkungan yang buruk terhadap dirinya. Anak yang merasa tidak diterima, kurangnya kasih sayang menjadi pengalaman buruk yang menyebabkan anak menjadi kaku dan tidak memiliki pengalaman bagaimana cara menyayangi dan bersahabat. Anak juga kesulitan untuk menyatakan perasaannya, selalu berpikiran negatif, curiga dan terlihat cuek terhadap orang di sekitarnya.

  1. Terlihat lebih agresif dan nakal.

Anak belajar dengan melihat dari apa yang lingkungan sosialnya tunjukkan. Ketika orangtua sengaja atau tidak sengaja mengabaikan anak, menolak dan tidak memberikan kasih sayang yang cukup maka perasaan ini sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Merasa tidak berarti, menyalahkan diri sendiri dan keadaan yang dapat membuat anak terlihat lebih agresif dan nakal. Anak sulit mengatur emosi dan tidak bisa mengekspresikan perasaannya dengan aman. Bahkan jika ini terus berlanjut, anak mungkin melakukan penyimpangan-penyimpangan perilaku dan melakukan tindak kejahatan. Seperti penyalahgunaan alkohol, obat-obatan dan perilaku menyimpang lainnya.

  1. Menarik diri dan kurang berminat terhadap orang lain

Efek jangka panjang bagi anak yang kurang mendapatkan kasih sayang atau perhatian adalah anak cenderung menarik diri dari lingkungannya, egois, dan suka menuntut. Anak juga mengalami gangguan emosi bahkan gangguan mental lainnya. Anak tidak berminat terhadap manusia lainnya, lebih memilih untuk berhubungan dengan benda mati yang dianggapnya tidak memiliki emosi atau menuntut perasaan tertentu.

Sedangkan anak yang cukup mendapatkan kasih sayang saja terkadang mengalami kendala dalam mengelola emosi dan mudah terpengaruh dengan lingkungan  sosial yang buruk. Apalagi jika bibit ketidaknyamanan dan kurang perhatian dari orangtua dan keluarga telah bersarang di dalam diri anak. Di setiap fase perkembangan anak, pastinya orangtua akan melewati proses berupa tantangan perkembangan yang beragam bahkan bisa berbeda pada setiap anak. Semoga kita semakin bijaksana dan siap untuk bertumbuh bersama.

Ayah Bunda, nyatakan kasih sayangmu dengan verbal (kata-kata), gesture maupun dengan tindakan, agar anak mengetahui kita menyayangi mereka sepenuh hati. Sudah memeluk anakmu hari ini?

Semoga bermanfaat.

Salam

Bu Ila (Coach Pendidikan Keluarga)

  • Penerima Apresiasi Orangtua Hebat 2018 dari Kemendikbud RI
  • Penerima Apresiasi Penggerak Literasi 2019 dari Kemendikbud RI
  • Pemenang Lomba Blog Cerdas Berkarakter 2020 dari Puspeka Kemendikbud RI

Untuk kegiatan parenting, konseling dan coaching keluarga baik online maupun offline silakan menghubungi via WA 081396200313 (Bu Ila)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here