Wahai anak-anak kesayangan Bunda
Maafkan Bunda yang selalu hilang kesabaran
Selalu ngomel jika lelah sudah menyapa
Namun kalian tetap setia mendengarkan
Maafkan Bunda yang sulit berlapang dada
Memintamu jangan berisik padahal sedang bahagia
Langsung menuduh sebelum bertanya
Tidak sabar mendengarkanmu bercerita
Maafkan Bunda yang kurang peka
Memintamu duduk tenang padahal kau ingin berkelana
Melarangmu berlari dan memanjat padahal kau ingin mencoba
Memintamu diam tak bicara padahal kau ingin melatih bahasa
Maafkan Bunda yang tidak konsisiten
Maunya diikuti segala kemauan
Namun lupa kalian juga punya keinginan
Bunda ingin kalian menjadi anak kebanggaan
Tapi lupa belajar menjadi Bunda yang menyenangkan.
Anak-anakku sayang
Maafkan Bunda yang belum selesai dengan diri
Jiwa Bunda yang mudah terguncang
Kalianlah yang tampil dengan cinta tanpa henti
Maafkan Bunda…