Lakon Punakawan Sebagai Agen Penguatan Karakter

0
707

Ada yang tidak kenal dengan wayang? Pasti semua mengenal yang namanya pertunjukan wayang, walaupun kita bukan berasal dari suku Jawa.

Tiga hari lalu saya melihat tayangan dari youtube Sahabat Karakter, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek RI dgn judul Montase Karakter dalam rangka Hari Wayang Nasional, kamu bisa lihat jelasnya di https://www.youtube.com/watch?v=SnBnW2iRebA

Ternyata banyak juga yang tidak mengetahui adanya Hari Wayang Nasional yang diperingati setiap tanggal 7 November (hehehe, termasuk saya).

Nah, untuk menebus rasa bersalah ini, saya akan memaparkan cerita tentang wayang yang diambil dari beberapa referensi, semoga kita semakin peduli dengan warisan budaya bangsa, cekidot…

***

Wayang merupakan seni pertunjukan klasik asli Indonesia (sekitar 1.500 SM), lahir dari para cendekia nenek moyang suku Jawa. Pada awalnya, produk wayang dibuat sederhana dengan cara mengikat rerumputan, dibentuk sedemikian rupa sebagai tokoh yang digerakkan manusia dengan berbagai kepentingan. Seiring perkembangan zaman, penggunaan produk wayang semakin kreatif dengan memakai banyak bahan, mulai dari bahan kulit kayu, kulit binatang bahkan wayang orang yang dapat dinikmati bukan saja oleh orang jawa tapi sudah merata di nusantara sampai dunia.

Bahkan Sembilan Wali ikut menjadikan wayang sebagai media penyampai pesan-pesan spiritual, moral dan penguatan karakter. Berawal dari tokoh Agama Maulana Malik Ibrahim yang menggunakan media wayang dengan mengemas dalam bentuk cerita-cerita yang apik dan merakyat tapi  mengandung nasehat dan pesan positif. Hal ini dilanjutkan oleh tokoh Sembilan wali lainnya (Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga,  Sunan Gresik dan Syeh Siti Jenar).

Sunan Kalijaga memiliki ide membuat empat (4) tokoh wayang penghibur yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong yang diberi julukan PUNAKAWAN. Di dalam ceritanya, Wayang Punakawan bertindak sebagai penasihat, teman bercengkrama, dan penyelamat bagi para ksatria untuk selalu berbuat kebaikan.

Kemunculan tokoh Punakawan dalam cerita pewayangan diawali dengan terjadinya goro-goro, yang menceritakan bahwa kekuasaan dapat menimbulkan malapetaka bila yang memegang kekuasaan tidak punya keseimbangan atau kehilangan perspektif. Kehadiran Punakawan sebagai agen penguatan karakter yang membawa misi mendamaikan dunia. Adegan goro-goro ini selain berfungsi sebagai dramatik juga mengandung nasehat terselubung, dikemas apik untuk menyampaikan pesan moral, sosial, dan emosional masyarakat tanpa menyinggung dan jauh dari kata #perundungan.

Tokoh Semar sebagai Ayah yang digambarkan dalam wujud buruk rupa, namun memiliki sifat yang arif dan bijaksana. Memiliki anak bernama Gareng yang walaupun pincang dan tangannya patah tetap percaya diri dan memiliki banyak teman, Petruk, walau memiliki fisik sempurna dan wajah gembira tapi selalu berpenampilan jenaka dan dermawan. Dilanjutkan tokoh Bagong dengan ciri khas mata bulat, gemuk dan gaya menghibur senantiasa mampu menyampaikan sindiran dan kritik terhadap kebathilan dan ketidakadilan.

Berdasarkan cerita Punakawan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi Orangtua untuk dapat mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki anak-anaknya, tanpa membandingkan dan merendahkan anak yang satu dengan anak yang lainnya. Setiap anak memiliki kekhasan tersendiri yang akan tampil, tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola perkembangannya masing-masing.

Banyak sekali tokoh pewayangan yang muncul setelah itu, dengan segala ciri, bentuk dan cerita yang berbeda. Nah, karena keunikannya, UNICEP sebagai Lembaga yang membawahi Kebudayaan dan Pendidikan dari PBB, telah menobatkan Wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible of Humanity (Warisan Mahakarya Dunia yang tidak ternilai di dalam seni bertutur asli Indonesia)

Selamat Hari Wayang Nasional

Semoga kita menjaga dan senantiasa bangga atas warisan budaya Indonesia yang kaya dan berkarakter kuat.

Yuk Berbagi Cerita

#portalpraktikbaik

#sahabatkarakter

#puspeka

#penguatankarakter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here