Setelah saya menulis tentang kegiatan berkebun di era pandemi COVID-19 banyak pertanyaan Orangtua seputar aktivitas anak selama BDR terutama bagi anak usia dini. Maka, pada kesempatan kali ini saya akan membahas aktivitas apa saja saat berkebun yang bisa dikembangkan beserta maanfaatnya bagi perkembangan perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini.
Moga bermanfaat ya
Nah, kita tahu bahwa anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang beraktivitas mengikuti orang dewasa dan suka kegiatan yang menggunakan seluruh indera dan motoriknya. Oleh sebab itu, rancanglah kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak juga bermanfaat bagi penguatan karakter dan perkembangan kemampuan dasar anak. Karena anak harus melakukan aktivitas belajarnya di rumah, aktivitas berkebun merupakan kegiatan yang dapat menjadi alternatif menarik dan baik bagi anak dan seluruh anggota keluarga. Memanfaatkan areal sempit yang ada di sekitar rumah, aktivitas berkebun selain murah, mudah, mengasyikkan dan dapat dilakukan siapa saja, juga dapat dijadikan sarana belajar bagi anak usia dini.
Apa saja manfaat berkebun bagi anak usia dini, simak yuk…
- Mengembangkan karakter tanggung jawab
Melalui kegiatan berkebun, anak dapat dilatih untuk bertanggung jawab. Baik pada saat harus meletakkan kembali peralatan yang digunakan maupun bertanggung jawab untuk merawat tanaman yang telah ditanamnya. Kegiatan merawat tanaman ini menjadikan anak menghargai apa yang telah ditanamnya, menghormati pekerjaan petani, mau makan hasil yang ditanam dan menghargai hasil karyanya.
2. Pengembangan keterampilan motorik
Keterampilan motorik anak dapat berkembang dengan baik jika dilatih dan anak diberi kesempatan bergerak bebas menggerakkan seluruh motorik kasar dan halusnya dengan aktivitas sehari-hari. Anak dapat menggunakan peralatan berkebun, menggerakkan motoriknya dalam mencangkul, mempersiapkan media tanam, menyiram, memetik dan gerak lokomotor dan non lokomotor lainnya. Selain itu kita juga dapat melatih motorik halusnya dgn menulis nama tanaman, meremas, menjiplak daun dan lain sebagainya.
3. Pengembangan bahasa
Bahasa anak tercipta melalui komunikasi atau interaksi dengan orang yang ada di sekitar anak. Saat berkebun anak mengenal banyak kosa kata, seperti peralatan kebun, aktivitas dan menyebut nama tanaman atau apa yang ada di sekitar kebun. Kita juga dapat mengajak anak menyanyikan lagu anak tentang tanaman, mendengarkan suara angin, air dan suara alam lainnya.
4. Eksplorasi sensori
Mengapa eksplorasi sensori itu penting? Dari informasi sensori (pendengaran, penglihatan, perabaan/taktil, rasa di lidah, penciuman, proprioseptif, dan vestibular/keseimbangan) anak akan belajar banyak hal. Dari berbagai rangsangan atau stimulus sensori inilah anak akan peroleh pengalaman belajar melakukan aktivitas sehari-hari dan menjadi dasar bagi perkembngan kemampuan akademiknya, life skill dan perilaku sosialnya. Ajak anak bereksplorasi saat berkebun untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.
5. Pengembangan kemampuan matematika dan sains.
Ajak anak dengan menghitung tanaman, polibag yang telah diisinya, buah dan bunga serta daun yang ditemukannya. Juga latih untuk mencatat perkembangan tanaman dengan sederhana, mengajak anak diskusi atau cerita perkembangan tanaman dan apapun yang ditemuinya selama berkebun untuk melatih rasa ongin tahu dan kemampuan berpikir kritis. Serta banyak kegiatan lainnya yang pastinya kita tidak kehabisan bahan pembelajaran selama BDR berlangsung.
Marilah beraktivitas bersama anak, maka Ayah Bunda akan menemukan banyak hal yang tidak terduga dan membahagiakan. Hal paling penting yang harus dicatat adalah kita akan semakin mengenal anak serta bersiap memperbaiki perilaku atau karakter anak jika tidak sesuai dengan value keluarga. Memberikan contoh serta mengarahkan anak agar semakin baik.
Mari semangat mendidik
Karena anak-anak kita adalah anak hebat yang siap menjadi pemimpin terbaik nantinya.
Salam
Bu Ila
Coach Pendidikan Keluarga
