Sejak diberlakukannya kebijakan belajar di rumah (BDR) bagi anak usia sekolah selama masa pandemi COVID-19 mengharuskan para Orangtua mau tidak mau, rela tidak rela harus beradaptasi dan terlibat dalam proses pembelajaran bagi anaknya.
Terlepas dari persoalan keadaan yang memaksa para Orangtua terlibat dalam kegiatan pembelajaran, saya teringat dengan pernyataan dari Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara yakni “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah”. Era ini menjadi momentum bagi kita para orangtua dan entitas keluarga untuk berkontribusi menjadikan rumah sebagai kawah candradimuka bagi seluruh anggota keluarganya bertumbuh dan berkembang dengan maksimal sesuai usia, potensi dan kemampuannya masing-masing.

Melalui artikel ini, saya mencoba berbagi tips bagi para orangtua untuk membuat suatu rancangan aktivitas yang mudah, menyenangkan dan tentunya bermanfaat untuk menguatkan karakter anak serta membuat Orangtua semakin dekat dengan anak. Ketika anak diberi kebebasan untuk bereksplorasi maka ia akan tumbuh menjadi anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bernalar kritis dan mandiri serta percaya diri. Selain itu, dengan melakukan aktivitas bersama anak, ikatan antara orangtua dengan anak semakin lekat dan lebih mudah bagi orangtua untuk mengarahkan serta membimbing anak menjadi pribadi yang sukses.

Berikut ini saya berikan contoh beberapa aktivitas yang keluarga kami lakukan yakni menjelajah lingkungan beserta penguatan karakter menggunakan media dan sarana belajar yang ada di sekitar rumah. Rancangan ini sengaja saya buat dalam bentuk peta konsep agar mudah dipahami dan dapat dikembangkan sesuai dengan kapasitas, usia anak, media yang tersedia serta kemampuan Orangtua dan anaknya masing-masing.


Selama berkegiatan bersama anak, kami selalu mengusahakan agar anak merasa bagian dalam aktivitas, melibatkan mereka untuk berdiskusi serta mengambil peran. Selanjutnya, kami melakukan refleksi tentang perasaan dan hal-hal apa saja yang mereka alami dalam bentuk cerita dan bagi anak yang lebih besar biasanya dilakuan dengan bentuk refleksi tulisan, gambar atau laporan kegiatan.



Apapun yang mereka alami selama beraktivitas dengan keluarga menjadi dasar bagi Orangtua untuk mengenal anak dan mengobservasi karakter atau akhlak apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan tanpa pernyataan menyalahkan anak. Menyadarkan kita para Orangtua bahwa akhlak dan karakter itu harus dilatihkan, dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kepribadian anak. Semakin orangtua mengenal anak, semakin mudah pula mengarahkan serta memberi masukan demi kebaikan anak-anak ke depannya.

Semoga bermanfaat, mari terlibat karena kita Orangtua hebat bagi anak-anak hebat kita
Salam
Bu Ila
#CerdasBerkarakter #ArtikelBerkarakter #DKTPenguatanKarakter